Tawuran Antar Mahasiswa UKI – YAI Makin Meresahkan

Sudah kesekian kalinya saya dengar dan lihat baik secara langsung maupun media, perkelahian atau tawuran mahasiswa UKI dan YAI di jalan Diponegoro Salemba kerap berulang. Entah apa yang menjadi penyebab atau pangkal dari perkelahian antar mahasiswa tersebut. Tanggal 3 hingga 4 Juni 2009 kemarin, tawuran antar 2 mahasiswa universitas tersebut kembali terjadi. Akibat tawuran tersebut, lalulintas jalan sekitar menjadi macet total yang tentu saja mengganggu pengguna jalan atau kendaraan. Menurut pengakuan saudara Rino yang kebetulan dalam perjalanan pulang ke rumahnya di jalan Borodubur, kemacetan tidak hanya di sekitar jalan Diponegoro saja tapi sudah meluas sampai perempatan jalan Cik Ditiro, Cikini, perempatan Matraman Pramuka. Coba bayangkan, apabila pada saat yang bersamaan ada seorang ibu hamil yang mau melahirkan lantas terjebak macet, atau ada pasien dalam kondisi kritis yang perlu penanganan di RSCM?

Tawuran kali ini juga merupakan tawuran yang terbesar antar kedua mahasiswa universitas tersebut, bagaimana tidak karena kejadian ini sebanyak 44 mahasiswa dan 1 warga umum menderita luka. Tidak hanya itu, tawuran kali ini juga menyebabkan terbakarnya gedung kampus dari salah satu pihak.

Apa seperti ini cerminan mahasiswa sekarang? Mengatasi segala sesuatu dengan kekerasan dan tindakan anarkisme? Mestinya mereka bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adik pelajar mereka yang masih di bangku SMA, SMP dan SD tapi kalau kelakuannya seperi ini terus (kelakuan si kucing garong), jangan dicontoh yaaa. Contoh kakak-kakak kalian yang baik-baik saja, yang suka tawuran mending ke laut aja.

dc-05jun09

Tidak ada komentar:

search box